Liburan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bermakna masa libur, sedangkan kata 'libur' memiliki arti bebas dari bekerja atau masuk sekolah. Dengan begitu, liburan musim panas berarti masa bebas dari segala aktivitas di kantor maupun sekolah selama musim panas berlangsung, yaitu selama kurang lebih 3 bulan terhitung sejak bulan Juni sampai September.
|
Photo by Nubia Navarro (nubikini) |
Kata 'hari libur' berasal dari kata Holy Day, yaitu Holy yang berarti suci dan Day yang berarti hari. Holy Day pada mulanya berarti Hari Suci yang diadakan pada masa kerajaan Romawi. Bangsa Romawi dulunya sangat menantikan Saturnalia, yaitu pesta Saturnus di bulan Desember, dimana pada masa itu semua orang bersenda gurau dan memanjakan diri tanpa memandang kasta. Setelah terjadinya Revolusi Industri di Inggris, konsep modern mengenai hari libur baru dibicarakan. Dan pada abad ke-19 kebiasaan mengambil liburan di musim panas pun semakin banyak dilakukan. Berbagai kegiatan dapat dilakukan untuk mengisi waktu liburan musim panas, mulai dari pergi berlibur ke luar kota, mengunjungi sanak saudara, mengasah kemampuan atau mengembangkan hobi baru yang bermanfaat.
Bukan tanpa alasan liburan penting untuk dilakukan. Melakukan rutinitas yang sama setiap harinya dengan pergi bekerja atau ke sekolah pastinya akan menimbulkan kejenuhan dan kebosanan sehingga otak tidak mampu bekerja secara maksimal. Peneliti dari University of California menyebutkan, liburan selama 6 hari dapat menurunkan risiko depresi dan demensia. Pernyataan tersebut juga diungkapkan Dr. Russell selaku direktur Imaging Research Center dari University of Texas di Austin bahwa pergi berlibur akan memberikan pengalaman baru yang akan meningkatkan memori dan membantu melindungi diri dari penyakit alzheimer. Selama ini banyak orang menghindari liburan karena dikhawatirkan pekerjaan akan menumpuk setelah kembali dari pergi berlibur. Akan tetapi, penelitian dari Oxford Economics menyebutkan bahwa liburan justru mampu meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah, meningkatkan kesadaran akan koneksi yang terputus serta mendorong orang untuk mencoba sesuatu yang baru sehingga membuat orang tersebut semakin kreatif dan produktif. Selain baik bagi tubuh dan kesehatan, liburan juga dapat mempererat hubungan dan menguatkan ikatan antar keluarga atau teman. Mengunjungi sanak saudara dan menghabiskan waktu bersama akan membantu dalam menjaga hubungan baik dan keakraban dengan orang-orang tercinta.
Berdasarkan pemaparan di atas, cuti sejenak dari rutinitas keseharian dan memutuskan untuk pergi berlibur tak ada salahnya untuk dicoba. Selain berfungsi untuk mengusir stres, liburan juga baik untuk kesehatan fisik karena lingkungan yang menyenangkan dapat meningkatkan kadar sel darah putih yang berguna untuk melindungi tubuh saat terpapar agen infeksi tanpa pemberian obat. Oleh karenanya, setelah pergi berlibur tidak hanya merasa bahagia tetapi juga lebih sehat sehingga akan lebih semangat menghadapi hari baru berikutnya.
Artikel ini telah dimuat di Majalah PPI Turki "Konstantinesia" edisi 5, 2018